Arah Modifikasi Grey V-ixion

Yeah, ... ^_^

Saya sih sudah melakukan modifikasi tahap awal : melepas semua Striping Original Vixion. Tidak mudah lho. Tanya ke sepupu saya yang demen sama mesin, Mas Anatri Utomo (Mas Aan), beliau bilang : "Jangan dilepas, mending ditutupi stiker. Nanti harga jual turun 2 juta lho". Juga Ibu saya sampaikan : "Pokoknya jangan dilepas" Hahaha, segitunya.

Tapi akhirnya saya lepas. Seluruhnya. Saya ingin ke arah ini nih, modifikasinya:

Yamaha TZR 502

Untuk memantapkan pilihan, saya sholat dhuha 12 Raka'at dulu lho. Hehe, dengan harapan dkuatkan Alloh setelah pilihan itu dilakukan (segitunya) ^_^. Deg2an waktu ngelepas Striping Original si Vixion. Pertama dari bahu depan, terus ke body belakang. Itu sudah bagus hasilnya. Maunya berhenti disitu. Tapi kemudian tahu, harus melepas yang di bagian Tanki. Tapi masih mikir-mikir. Dan, ternyata disitu yang bahaya : cat mengelupas :(( Parah deh.

Akhirnya, dua hari kedepan dari hari itu, diisi dengan berburu tempat pengecetan motor di Jogja. Berputar dari tempat modifikasi paling rame (murah kali) di Pleret, Jalan Imogiri Barat, Bantul, akhirnya diarahkan (Allah) ke Wirosaban, Selatan Taman Siswa. Sip, Vix kembali mulus, tanpa bekas. Biaya : 50ribu Rupiah :))

NB :

• Terakhir yang dilepas adalah striping belakang bagian bawah yang ada tulisan V-ixion. Hm, letak beratnya mungkin masalah hati yang kompleks. Cinta kepada dunia (dalam hal ini Motor V-ixion) membuat kita (saya) tidak bisa cepat melepas Stiker itu. Namun, setelah melepas stiker itu, ada perasaan lega dan ringan yang terasa saat melihat berulang-ulang Vix yang baru.
• Saya merasa modifikasi awal ini bukan perkara yang ringan, ada banyak hikmah terpendam di dalamnya, diantaranya:
  

1. Di Pleret tsb, banyak ada pengemis yang berlalu lalang. Ada beberapa yang menyentuh hati, diantaranya tukang pemulung yang mengenakan sepeda onthel lawas (mirip spd sy yang lebih sering pensiun). Dan juga simbah putri ompong yang memanggul ... (apa ya namanya), keranjang anyaman kayu. Terakhir, seorang simbah laki-laki yang jalan dengan tongkatnya, dan di sabuknya ada cantelan Tempat Infus yang berisi air kekuningan. Setelah saya amati, ternyata itu dihubungkan ke saluran seperti infus yang menembus melewati bawah sarungnya. Ya, tempat kencing. Mungkin simbah itu tidak bisa kencing lewat alat kelaminnya, dan harus dilubangi di perut bagian pembuangan ureter.
2. Hm... air mata saya tak bisa tertahan melihat banyak kenyataan dunia tersebut....
3. Semoga Allah melakukan tindakan perbaikan dunia untuk hal tersebut.
4. Amin.