
Kata2 itu, tidak akan terasa maknanya, jika Anda tidak pernah benar2 gagal dalam berusaha memuaskan klien.
Yang jelas, dimana hanya satu orang yang bekerja menangani banyak kerjaan, maka ada risiko besar jika satu-satunya sumber daya tersebut tidak bisa bekerja karena satu dan lain hal. Hal ini tidak (atau lebih kecil risikonya) jika terjadi pada perusahaan yang memiliki banyak pegawai. Tetep ada mekanisme penanganan resiko yang bisa meminimalkan dampak resiko kegagalan (dan munculnya kasus Mr. Kuciwa yang terjadi pada blog saya).
Ada kasus lain, dimana seorang mahasiswi imut, meminta saya agar "Mas, Profesional lah. Mas Eko ga bisa profesional nih". Well, saya hanya bisa merenung dan berpikir, "Memang benar. Harusnya masalah internal ini tidak keluar. Tapi, bagaimana menjelaskannya?". Jika ini terjadi dalam satu perusahaan, maka ada kekuatan backup/cadangan yang mampu menjelaskannya dengan mudah. Tapi jika perseorangan? Kemungkinan teringan adalah mengembalikan semua biaya yang sudah dikeluarkan siswa, meski, waktu yang lewat tidak bisa dikembalikan lagi.
Pencegahan yang mungkin dilakukan untuk kasus semacam ini adalah :
Semoga bermanfaat!
NB:
Ada kasus lain, dimana seorang mahasiswi imut, meminta saya agar "Mas, Profesional lah. Mas Eko ga bisa profesional nih". Well, saya hanya bisa merenung dan berpikir, "Memang benar. Harusnya masalah internal ini tidak keluar. Tapi, bagaimana menjelaskannya?". Jika ini terjadi dalam satu perusahaan, maka ada kekuatan backup/cadangan yang mampu menjelaskannya dengan mudah. Tapi jika perseorangan? Kemungkinan teringan adalah mengembalikan semua biaya yang sudah dikeluarkan siswa, meski, waktu yang lewat tidak bisa dikembalikan lagi.
Pencegahan yang mungkin dilakukan untuk kasus semacam ini adalah :
- Buat batasan maksimal kerja on-progress. Saya sudah mulai merasakan batasnya, yaitu 6 kerjaan on-progress. Selain itu ada kerjaan yang dalam status final-touch, yang merupakan pekerjaan yang sudah terlampaui masa2 sulitnya, tinggal perbaikan sesuai permintaan siswa (tergantung sekali dengan permintaan dosen biasanya).
- Bener2 pastikan tidak ada keraguan akan kemampuan sebelum menerima suatu pekerjaan. Lakukan pra riset sebelum pekerjaan diterima. Jika riset menyatakan tidak mampu, jangan diterima dan jangan ragu2 untuk menolak pekerjaan. (Awalnya, menolak pekerjaan itu tidak mudah. Tapi, makin lama, makin terasa ringan).
Semoga bermanfaat!
NB:
- Jika artikel ini sudah lama di postingnya, maka mungkin ada yg bertanya2, apa pemicu artikel ini. Silahkan browse ke Penitipan Pesan di blog saya, dari seorang siswa (masih belum tahu sih, tapi sedang dicari2 di ingatan) yang kecewa dengan pengerjaan skripsi yang tidak bisa cepat. Inisialnya mr. kuciwa. (kalau gitu saya mr. try-to-do-the-best)
- FYI, status sekarang ada 6 kerjaan on-progress, 4 final touch. Dari 6 kerjaan on-progress ini, ada satu (berbasis Delphi) ttg pengolahan citra yang sedang saya riset. Jika saya rasa tidak sanggup, maka akan saya tolak (DP belum diterima, syukurlah).
- Juga, sudah ada rencana untuk kerja kolaborasi dengan seorang teman. Hm, ini yang saya maksud dengan Multi Employee.
- Maju terus. Gagal? Jalan. Berhasil? Akhir.
No comments:
Post a Comment