Sunday, November 15, 2009

Lima Tahun Penantian … Untuk DOOM III !

image

 

Doom adalah Legenda dalam Dunia Game 3D. Sebelum era Doom, dunia game tidak mengenal lingkungan 3D Virtual seperti yang dikenalnya sekarang ini. Semua game Doom merupakan evolusi, khusunya Doom II (malah saya ga inget ada Doom I… oh, mungkin cuma beda Level, bukan engine). Bahkan, gara-gara Doom II ini saya minta dibelikan komputer ke ayah saya (hehehe, jangan bilang2 yaaa…).

image

ID Software sebagai pengembang Doom, seakan-akan bekerja pada batasan-batasan terluar dari sistem, sehingga aplikasi yang dihasilkannya akan mengambil kemampuan maksimal hardware saat itu, dan lebih lagi. Sebagai contoh, di saat komputer masih berkutat pada grafis 2D yang sederhana, dengan sedikit tipuan grafis efek 3D, ID Software menyajikan dunia 3D yang nyaris sempurna. Tetep nyaris, karena beberapa elemen masih tipuan mata, semisal semua objek hanya memiliki satu sisi wajah. Misal, cobalah mengitari musuh baik yang sudah mati atau yang masih hidup, maka semuanya tidak akan punya sisi belakang : semuanya hanya punya sisi depan. Nah, bagi yang tidak jeli sih, ga akan ketahuan trik ini. Adapun tipuan tersebut untuk menyiasati performa sistem agar frame rate-nya tidak terlalu tertinggal.

Kemudian ID bergerak ke Game 3D yang sesungguhnya : Quake dan Quake II. Disini, tidak ada tipuan lagi. Semua object adalah 3D dalam arti sesungguhnya : Anda bisa mengitari suatu objek, dan akan melihat ke-360 derajat sisinya. Hanya, penambahan versi ke Quake III, bagi saya pribadi (yang tidak terlalu serius lah untuk nge-game, sampai kudu ke game center karena versi ini pindah ke model multi player, dan) karena mengutamakan modus multi player, jadi tidak terlalu menarik, plot cerita tidak ada lagi. Saya sering membayangkan versi Doom selanjutnya dengan grafik yang sudah sangat maju. Apa akibatnya jika kengerian atmosfer Doom II, diimplementasikan dengan engine 3D Quake???? Wah, ternyata….

…penantian terhadap Doom, terjawab di Tahun 2004 dengan dirilisnya Doom III !


Dari berbagai aspek yang mempesona, Doom III memiliki satu ciri khusus grafik yang (saat itu) spektakuler : Per-Pixel Lightnig. Jadi, Anda tahu bahwa setiap objek 3D dibangun berdasarkan gabungan polygon2 yang kontinyu, sehingga membentuk objek yang diinginkan. Nah, umumnya efek cahaya dihitung berdasarkan normal (garis tegak lurus, sehingga intensitas cahaya tertinggi adalah permukaan dengan sudut 90 derajat dengan penglihatan Anda) dari polygon tersebut. Efeknya, pencahayaan suatu objek tidak akan terlihat sempurna , tidak sebagaimana yang terlihat pada Grafis Doom III. Letak kekurangan pencahayaan yang tidak berbasis Per-Pixel Lighting, adalah objek tidak akan terlihat realistis saat bergerak di bawah kontras cahaya yang ekstrem. Misalnya, di saat lorong gelap dan hanya ada satu lampu, maka pencahayaan pergerakan objek di bawah lampu tersebut, hanya akan mengakibatkan objek terlihat kabur dan kemudian terang, tanpa ada perubahan cahaya pada permukaan objek yang berbeda2. Untuk lebih jelasnya, lihatlah gambar berikut:

image

Di atas staff UAC tersebut, terdapat kapal angkasa luar melayang-layang yang baru saja menurunkan tokoh utama. Cahaya dari kapal tersebut menyebabkan (tentu, secara alami) perbedaan cahaya pada permukaan objek-objek di bawahnya. Lihatlah bagaimana pencahayaan pada staff tersebut : tampak betapa cahaya terpantul titik demi titik, sehingga Anda akan bisa mendapatkan sensasi bentuk tubuh staff tersebut berdasarkan pengaruh cahaya yang terpantul (ooh, dan jangan lupa guratan ekspresi wajah yang tercipta akibat cahaya tersebut. Amazing…)

Huuuf, masih banyak sekali yang sangat-sangat menarik tentang grafis Doom III ini. Saya tunjukkan adegan saat terbukanya gerbang Neraka di markas UAC berikut ini :

image

Terbukanya portal tersebut, menyebabkan staff-staff berubah menjadi Zombi, seperti berikut :

image

Semoga bermanfaat!

NB:

  • Awalnya, saya sengaja membeli 3D Card yang lebih bertenaga (dari yang On Board yaah), yaitu GeForce 9400 GT. Well,  setelah dijelasin sama salah satu siswa, “Wah, itu sudah ketinggalan 3 generasi mas!”. Iya sih, tapi setidaknya di 3 generasi sebelumnya, dia yang lumayan Top kan? huehuehue
  • Dan, pembelian itu bukan untuk Doom III saja (apa iya?), tapi untuk salah satu bimbingan Skripsi yang mengharuskan saya mempelajari Autodesk Maya untuk pengembangan Model 3D-nya.
  • Smoga suatu saat ini saya bisa membuat Game 3D sendiri! AMIIIN!!!
  • Saya jadi inget, dulu pas jaman SMA (SMAN 3 Denpasar, Bali) saya sedang tergila2nya dengan Doom II, sampai2 saat jalan di lorong sekolah, wah, nuansa jalan2 di lorong2 Doom II terbawa2. Hehehe.
  • Ups, sampai lupa, rumor perkembangan terbaru adalah Doom 4!

2 comments:

adit said...

buset GFORCE 9400 GT dibilang ketinggalan jaman ?..., gmn VGA sayah Radeon X1550 dah kelaut kalee

Eko said...

:)) iyah kang. baca2 dikit, seri kali 9x ya. tapi ada belakangny 400. itu berarti cuman (kurang lebih) rebrand merk yg 8400.

so, klaau mau yg seri 9xx tapi powerful, berarti 9800GT. gitu lah kurang lebih. lha wong saya jg baru2 aja ngikutin lagi dunia vga card ini.

hm.. ya, speed u/ vga card saya ini... kuat, tapi tidak powerful (hehe, apa ya maksudnya?)