Saturday, February 15, 2020

Ternyata Hewan Ini Jadi Sumber Corona, Tapi Jangan Diburu Sudah Hampir Punah

Trenggiling sering diperdagangkan secara ilegal karena harga sisiknya yang tinggi.

Trenggiling tidak hanya berpotensi menjadi perantara yang menginveksi virus corona ke manusia, tapi juga memiliki virus corona sendiri dan virus sendai, kata peneliti mikrobiologi Sugiyono Saputra.

"Trenggiling memang inang atau tempat virus corona. Ada analisis viral metogonomic daru trenggiling bahwa virus corona itu termasuk yang dominan bersama juga virus sendai," kata peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Sampai saat ini keberadaan kedua virus itu di trenggiling masih belum diketahui efeks sampingnya untuk hewan inangnya. Bisa saja, kata Sugiyono, adanya virus corona dan sendai mungkin bisa menyebabkan penyakit di hewan terancam punah itu atau bisa juga menyebabkan kondisi sub klinis artinya tidak menimbulkan gejala.

South China Agricultural University menyampaikan hasil penelitian terbaru mereka yang menyimpulkan uturan genom virus corona dari trenggiling 9% indentik dengan yang diambil dari pasien yang terinfeksi.

Penelitian menyimpulkan trenggiling kemungkinan menjadi inang pertantara yang memungkinkan infeksi terhadap manusia setelah mendapatkannyadari kelelawar sebagai inang utama.

"Asumsi bisa jadi memang ada tekombinasi antara virus yang dari kelelawar dengan yang ada di trenggiling itu. Terus mengalami mutasi sehingga akhirnya bisa menginfeksi manusia. Itu masih berupa kemungkinan-kemungkinana," kata dia.

Trenggiling adalah mamalia bersisik yang terancam punah keberadaannya karena habitat yang semakin sedikit dan menjadi objek perdagangan hewan.

No comments: