Friday, November 09, 2007

Decision Support System : Kenangan di Lingkungan Microsoft Visual Basic & Ristek

Ironis sebenarnya.

Awalnya saya agak memandang sebelah mata pada lingkungan Microsoft Visual Basic. Tapi di tahun 2003, karena ada tawaran aplikasi Basis Data (tepatnya Decision Support System, DSS), dan saya belum pernah menggunakan aplikasi RAD saat itu, maka saya memilih yang paling mudah digunakan : Microsoft Visual Basic 6.0. Dan memang benar itu mudah sekali. Aplikasi yg menawan klien bisa dibuat dengan cepat.

Tapi, aplikasi VB 6.0 adalah aplikasi yang tidak menggunakan OOP secara murni. Anda tahu kan OOP? Ia adalah cara pandang (paradigma) program yang memungkinkan program di-extend sampai batas waktu yang lama dan tetap kuat memenuhi berbagai request klien yang baru. Anda tahu akibatnya? Aplikasi VB saya tidak bisa bertahan dalam waktu 6 bulan.

Akibatnya saya mencari solusi yang lain, dan jatuh pada Visual C++ 6.0!
Pilihan yang tepat. Setelah seminggu memulai belajar, dengan perasaan deg-degan karena harus selesai dalam seminggu itu, aplikasi ini dapat diselesaikan. Memang tidak --belum-- memiliki interface yg seramai VB dalam waktu pertama kali running, namun ia dibangun di atas fondasi OOP dan arsitektur aplikasi Windows yang kuat. Saat menunjukkan aplikasi itu, saya sudah bisa melihat akhir dari aplikasi ini sampai bertahun-tahun setelahnya. Maksudnya, apapun request klien setelah ini, aplikasi saya akan dapat bertahan, insya Allah.

Aplikasi ini termasuk yang terbesar --dalam hal ruang lingkup institusi-- yang saya kembangkan. Dikembangkan bersama-sama oleh Pusat Studi Pariwisata UGM, PT. Merpati Nusantara Airlines dan dinaungi oleh KMNRT (Ristek), akhirnya membuat saya punya banyak pengalaman bolak-balik ke jakarta. Yang paling diinget dalam hal yang paling saya cintai (sholat berjama'ah) ada dua, yaitu saya jadi pernah sholat di Masjid Istiqlal dan juga pernah sholat subuh di Kereta Api dengan serombongan Jama'ah bersorban yang akan khuruj ke Jakarta. Hm, indah sekali dua kenangan itu (diantara kenangan-kenangan lainnya).

Oh ya, akhirnya di tahun 2005 (kalau tidak salah), setelah CD Installer programnya saya tunjukkan ke seorang dosen saya di MIPA UGM, Bapak Anifuddin Aziz, Beliau terlihat senang sekali. Dan akhirnya saya ikhlaskan untuk dipergunakan dalam mata kuliah DSS-nya. Alhamdulillah, banyak manfaatnya.

Begitulah sedikit kenangan di lingkungan milik Microsoft ini. Dan, untuk membuat semakin senang, akhirnya saya tau bahwa hasil kerja saya ini di muat di Jurnal Internasional East Asia Transportation Research. Bukan karena saya sih tepatnya. Tapi karena saya bekerja dengan seorang Expert Transportasi, Bapak Danang Parikesit. Wah, senangnya.

Adapun sekarang, saya berusaha komit ke dunia Open Source, dengan segala filosofinya. Nah, jika ada tawaran aplikasi .NET, maka insya Allah saya akan pergunakan Mono.

Doakan usaha saya ini berkah bagi diri saya, istri, anak dan teman-teman yang bisa saya bantu.

Semoga bermanfaat!

NB :
  • Oh ya, Senin besok insya Allah ada adik kelas UII yang minta privat VB.NET. Wah, ini bakal seperti mengenang masa lalu, sembari sambang, silaturahim dan .... minum teh :p
  • Indahnya kemandirian

2 comments:

Anonymous said...

wah sayang sekali, sebetulnya kalo dikau ada kebebasa memilih bhs pemrograman, kenapa ndak milih .NET aja, bagi seseorang yg OOP minded spt nt kurasa ndak akan sulit pindah ke .NET

Eko said...

:))
saya memilih yg non-microsoft mas adit!

bukan knapa2, berusaha legal dan brd di non-pirated environment. nyaris lah 100%, kecuali u/ 1 ebook pro ogre 3d yg lg kubaca (tp niat u/ beli nanti setelah ada income dr pryk 3d-nya)

Pun juga, ... berada di lingkungan gnu/linux membuat saya ... hehehe, mantep luar biasa.

you know, that Open Source : shared knowledge???