- Beberapa kerjaan desain basis data secara serentak
- Tidak ada dokumentasi ERD, DAD, dsb.
- Terputusnya waktu pengerjaan beberapa minggu
Kesemua point di atas menyebabkan munculnya kesulitan pengembangan desain dari permasalahan2 yang harus segera diselesaikan.
Sesungguhnya kesemuanya mudah, namun saat point ke 3 terjadi, maka pikiran jadi blank. Solusi? Saya tak menggunakan DAD atau ERD. Kode? Tak semudah itu mengembalikan semua ingatan tentang kondisi program.
Terbayang juga menggunakan Sybase Power Designer, namun saya rasa tak seinteraktif jika menggunakan MS Access.
Sesungguhnya kesemuanya mudah, namun saat point ke 3 terjadi, maka pikiran jadi blank. Solusi? Saya tak menggunakan DAD atau ERD. Kode? Tak semudah itu mengembalikan semua ingatan tentang kondisi program.
Terbayang juga menggunakan Sybase Power Designer, namun saya rasa tak seinteraktif jika menggunakan MS Access.
Mengapa MS Access???
Menurut saya, masalah utama dalam desain database adalah Master - Child relationship. Jadi, Anda punya tabel utama, yang nanti dibawahnya akan dibuat satu atau beberapa tabel yang bergantung terhadap tabel utama tersebut. Dari masalah ini, akan muncul istilah2 seperti Foreign Key, Integrity Constraint, Cascading Update/Delete dsb.
Menggunakan Designer Database berbasis ERD, maka Anda harus menggambar Tabel Utama (Master), kemudian Tabel Turunannya (Child). Jika menggunakan MySQL Query Browser, maka Anda membuat kedua tabel tersebut, untuk kemudian mendefinisikan relasinya pada Tab Foreign Key.
Tapi, menurut saya, cara tersebut tidak sebaik yang ditawarkan Access. Meski (sejauh pengalaman saya), Anda tidak bisa membuat Tabel Child otomatis saat Anda membuka Tabel Master, namun tetap visualisasi dan pembentukan Tabel Child masih lebih baik ketimbang dua cara yang saya sebutkan di atas.
Singkat saja (insya Allah akan tambahkan artikel desain database SPK/DSS dengan AHP/ANP yang sedang saya kerjakan, smg bermanfaat), ini merupakan salah satu suasana desain Master-Child di Access :
Dalam Access istilah Child Tabel dipergunakan istilah Sub DataSheet. Perhatikan bahwa sebelumnya saya membuat dulu tabel Klaster, kemudian saya buat lagi Tabel KlasterItem. Nah, saat pembuatannya itu yang menarik sekali. Saat membuat Tabel KlasterItem (yg merupakan anak Tabel Klaster), Anda cukup menggunakan Add Existing Field pada Ribbon Bar Table Tools -> Datasheet, dan Drag and Drop field Nama dari Tabel Klaster Item, seperti yang ditunjukkan pada gambar ini :
Insya Allah desain banyak aplikasi menjadi lebih mudah.
Menggunakan Designer Database berbasis ERD, maka Anda harus menggambar Tabel Utama (Master), kemudian Tabel Turunannya (Child). Jika menggunakan MySQL Query Browser, maka Anda membuat kedua tabel tersebut, untuk kemudian mendefinisikan relasinya pada Tab Foreign Key.
Tapi, menurut saya, cara tersebut tidak sebaik yang ditawarkan Access. Meski (sejauh pengalaman saya), Anda tidak bisa membuat Tabel Child otomatis saat Anda membuka Tabel Master, namun tetap visualisasi dan pembentukan Tabel Child masih lebih baik ketimbang dua cara yang saya sebutkan di atas.
Singkat saja (insya Allah akan tambahkan artikel desain database SPK/DSS dengan AHP/ANP yang sedang saya kerjakan, smg bermanfaat), ini merupakan salah satu suasana desain Master-Child di Access :
Dalam Access istilah Child Tabel dipergunakan istilah Sub DataSheet. Perhatikan bahwa sebelumnya saya membuat dulu tabel Klaster, kemudian saya buat lagi Tabel KlasterItem. Nah, saat pembuatannya itu yang menarik sekali. Saat membuat Tabel KlasterItem (yg merupakan anak Tabel Klaster), Anda cukup menggunakan Add Existing Field pada Ribbon Bar Table Tools -> Datasheet, dan Drag and Drop field Nama dari Tabel Klaster Item, seperti yang ditunjukkan pada gambar ini :
Insya Allah desain banyak aplikasi menjadi lebih mudah.
Tantangan Deployment/Production
Masalahnya sepertinya satu (so far) : bagaimana jika aplikasi menuntut Skalabilitas Client-Server/Internet? Maka jawabannya adalah : Konverter dari Access ke MySQL dan sebaliknya bisa dipergunakan. Silahkan menggunakan salah satu produk yang muncul dari hit berikut ini : convert access 2 mysql.
Semoga bermanfaat!
NB :
Terakhir
Saya rasa kesuksesan proyek DSS saya sebelumnya juga karena saya menggunakan MS Access. Sepertinya begitu...
Semoga bermanfaat!
NB :
- Masalah ini muncul dari dua aplikasi DSS/SPK yang menggunakan basis data. Setelah sukses menggunakan MySQL di aplikasi sebelumnya, saya latah menggunakannya juga u/ desain (dan langsung coding) software DSS. Ternyata timbul masalah yang mungkin spesifik u/ aplikasi DSS.
- Masalah itu adalah situasi desain yang langsung coding, mengharapkan Anda mampu kembali setiap saat ke aplikasi dengan cepat, meskipun ada waktu jeda beberapa hari/minggu. Nah, tanpa DAD/DFD, maka sekedar plain MySQL Query Browser tidak cukup.
- Dan sepertinya begitu juga dengan aplikasi Desain Database via ERD, karena data tidak bisa langsung diuji.
- Maka solusinya adalah lingkungan desain (dan manipulasi data) database yang interaktif, yaitu Microsoft Access.
- Ada solusi lain?
Terakhir
Saya rasa kesuksesan proyek DSS saya sebelumnya juga karena saya menggunakan MS Access. Sepertinya begitu...


No comments:
Post a Comment