Semalem banget, acara di SCTV (lupa nama acaranya), seperti ini :
"Saya siap menang atau kalah. Kalau kalah berarti ada Putra Bangsa yang lebih baik dari saya". Bagus sekali. Salah seorang panelis katakan, "Kata2 ini kata2 kenabian". Mumpuni maksudnya.
Waktu ditanya, apa yang ingin disampaikan pada Kampanye Pilpres kali ini, beliau bilang, "Bahwa saya bisa menjadi Presiden yang baik"
"Saya siap menang atau kalah. Kalau kalah berarti ada Putra Bangsa yang lebih baik dari saya". Bagus sekali. Salah seorang panelis katakan, "Kata2 ini kata2 kenabian". Mumpuni maksudnya.
Waktu ditanya, apa yang ingin disampaikan pada Kampanye Pilpres kali ini, beliau bilang, "Bahwa saya bisa menjadi Presiden yang baik"
Amiiii...
NB:
- Btw, ada salah seorang siswa bimbingan yang saat saya tanya, "Milih apa dik kemarin?". Dijawab, "Golkar dong!". Suer, agak heran. "Kayanya, Golkar kan ORBA gitu?", dalam hati aja ^^. Ya, memang. Kalau kita enggak mikir mendalam, kita pasti akan memilih yang dipilih orang kebanyakan, tanpa berpikir panjang. Misal, di saat hiruk pikuk Pilpres kali ini, mafhumnya orang akan memilih SBY.
- Tapi sekarang, at least, sy tahu, meski pilihan tidak sepopuler pilihan yang lain, namun alasan untuk memilihnya, bisa dipahami.
- Saya memilih JK :)
- Menilik masa2 melamar sebagai dosen UII, meski saya secara logika sudah menyiapkan mental kalah, namun ternyata secara hati belum. Sehigga, saat kenyataan kalah sudah dihadapi, pengaruh psikologinya tidak terlalu baik (kasihan siswa2 bimbingan yg saya tangani -- ada 3 kerjaan yang saya kembalikan uang yg sudah diberikan. Semoga tidak terulang lagi).
- Maka saya harus katakan : Mas Anwar Khoirdin lebih baik dari saya dan demikian halnya juga dengan Mas Ari Sujarwo.
- Semoga sukses berprofesi sebagai pengajar di UII.
- Saya bantu2 dari belakang layar aja yaaah ^^
No comments:
Post a Comment