Saturday, May 15, 2010

Menertawakan Dajjal

Ada satu kesombongan yang diizinkan, yaitu kesombongan di hadapan Musuh Allah




Ada masa-masa, saya susah hati memikirkan Dajjal. Sedih deh. Perasaan awalnya sebenarnya mendamba bertemu Dajjal. Sampai memohon ke Allah dengan sungguh-sungguh tentang itu. Walhasil, seorang kawan yang saya ceritakan hal itu, menegur : “Antum jangan sembarangan. Ulama saja tidak berani bertemu Dajjal”. Nah itu dia, saya juga enggak tau kenapa saya malah mendamba pertemuan dengannya?
Hm, mungkin karena satu hal dasar yang saya percayai perlu direvisi : dulu saya tidak percaya ada orang jahat. Menurut saya sih, semua orang baik-baik saja. Begitu baca hadits masa depan (yg imminent, deket lho) tentang ada orang jahat yg namanya Dajjal, wah, malah minta ketemu. Hee...
Tapi perasaan mendamba itu, pelan-pelan berubah menjadi kemarahan. Dan, kurang jelas juga, kenapa bisa berubah menjadi kemarahan. Yang jelas, saya sampai harus dituntun untuk tidak menampakkan kemarahan, dan mengurangi atau menghilangkan kemarahan itu. Perasaan marah ke Dajjal itu bisa sangat menyiksa : mau diledakkan kemana kemarahan itu? Lha wong makhluknya masih ghaib…
Namun kemudian ada satu kejadian yang mencerahkan. Di saat saya sedang susah hati duduk di depan TV memikirkan, bagaimana cara mengatur hati menghadapi Dajjal, tiba-tiba tausiyah Aa’ Gym memberikan petunjuk yang langsung. Saat itu sedang acara live-show (itu sih, sebelum Aa’ ada kasus nikah ke-2 lho.. jadi masih ditayang SCTV terus, sekitar tahun 2003, hehe), dan tiba-tiba Aa’ Gym mengatakan (kurang lebih), “Kaum muslimin menghadapi Dajjal itu mudah saja. Dia cuma tersenyum dan bilang, : ‘Hmm…, kamu tho yang namanya Dajjal?’ Hmmm???”. Hueeeee, kok pas ya? “Gitu ya?” ,saya mbathin gitu. Awalnya rodo bingung, gimana marah bisa diubah ke senyum? Tapi dengan bantuan hati yang seperti itu, wah, ternyata bisa. Saat hati saya sedang marah, pelan-pelan bisa saya redam, dan mengubah hati ke senyum. Dan akhirnya malah menertawakan. Dajjal. Hahaha!!!
Semoga bermanfaat!
NB:
  • Dajjal secara fisik belum muncul. Kemunculannya tentu akan sangat luar biasa, dan akan mengubah banyak persepsi tentang kehidupan di muka bumi ini.
  • Yang jelas dari hadits, jagalah membaca Surat Al-Kahfi tiap malam Jum’at. 110 ayat, bisa ditempuh sekitar 30 menit. Kalau lelah, ya setengah dulu aja. Sore besoknya dilanjutin. Pokoknya masih di hari Jum’at.
  • Juga hafalkan 10 ayat pertama dan atau 10 ayat terakhir dari Al-Kahfi.
  • Btw, Al-Kahfi kan surat ke-18 tuh, nah, umumnya goresan tangan kiri manusia menyerupai (kalau enggak mirip banget) dengan Angka-18. Jadi, saya pikir importansi dan (saat ini) urgensi mengamalkan Al-Kahfi itu besar sekali.
  • Dunia hanya sementara kan? :)
Link di internet tentang ini : 1

3 comments:

yasiin said...

Assalamu alaikum....
salam kenal mas!

artikelnya menarik.

Eko said...

wassalamu'alaikum
salam kenal juga dik :)

iya, jaga al-kahfi ya. ni malam jumat nanti... :p

smg bermanfaat...

Eko said...

woooow. surah yaassiin-nya mantap!
bs buat yg kahfi sekalian g?
sy ada ide spesial u yg kahfi... bagus2