
Kejadian orang tertusuk ikan jenis ikan marli atau biasa disebut Ikan Sori dari Buton Selatan, merupakan kasus pertama yang ditangani oleh Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo, Makasar, Sulawesi Selatan.
"Kasus ini jarang. Saya sendiri selama berada diRSU Wahidin baru pertama kali mendapatkan orang tertusuk ikan. Selama ini hanya tusukan tusukan dari benda tajam yang kami dapatkan seperti panah, dan segala benda tajam. Tapi kalau tertusuk ikan itu jarang kita dapati," kata Direktut RSU Wahidin Sudirohusodo saat jumpa pers.
Menurut dia, kasus ini terbilang baru dan sangat jarang terjadi. Kalaupun ada, itu baru dialami oleh pasien bernama Muhamad Idul. Idul sendiri diketahu masih bersekolah diSMP Negeri 3 Siompou, dan masih duduk dikelas II. Ia tertusuk jenis ikan marlin pada bagian lehernya yang dirujuk diRSUP Wahidin Sudirohusodo oleh RS Siloam Bau-bau.
"Pasien masuk RS Wahidin sejak tanggal 19/1/20 pukul 20:45, dengan keluhan ada luka pada bagian leher sebelah kiri, tertusuk moncong ikan sori," ungkap dia kepada wartawan.
Menurut dia, setelah masuk UGD dilihat kondisi pasien waktu masuk dalam keadaan relatif stabil dengan hemodinabid dan tand tanda vital lainnya stabil. Sehingga pasien ini dianggap statusnya Urgensi (urgent) dan bukan Darurat (Emergency).
Selain itu, RS Siloam Bau-Bau yang merujuk pasien ke RS Wahidin sudah sangat baik, bahkan moncong ikan yang tertancap juga tidak dilepas itu merupakan langkah yang tepat, sebab kalau sudah dikeluarkan dan mengenai pembuluh darah akan menyebabkan pendarahan yang hebat.
"Nantinya kita akan lihat perkembanganya pasca operasi. Saya lihat tadi kondisi pasien sudah bisa kontak, stabil, sadar dan hanya demam tinggi 39 derajat celsius. Tapi sudah kita tindak dengan pemberian obat, sehingga demamnya pun turun", kata habib.

Pemulihan Idul diperkirakan menghabiskan waktu 5-7 hari pasca operasi. Karena dokter mewaspadai resiko infeksi akibat benda asing yang masuk kedalam tubuhnya. Meskipun suhu badan tinggi, Idul menunjukan tanda tanda vital vital yang stabil.
"Pemeriksaan terus kita lakukan secara berkala, terutama pemeriksaan infeksi. Habis itu kita bisa memberikan obat-obat yang sesuai hasil pemeriksaan yang kita lakukan", kata Jayarsti.
No comments:
Post a Comment