Tool awal yang langsung terpikir oleh saya adalah Bahasa Pemrograman Logo, yang di KDE diaplikasikan pada KTurtle. Di sesi-sesi sebelumnya, saya secara spontan mencoba menggunakan Netbeans. Meski saya rasa senang juga siswa saya, namun cara itu sptnya belum menekankan esensi pemrograman secara mendasar. Siklus edit, compile dan run mungkin tidak seintuitif side by side code & visualize pada KTurtle.
Coba perhatikan dua tampilan KTurtle yang insya Allah bisa memperjelas maksud saya :
Coba perhatikan dua tampilan KTurtle yang insya Allah bisa memperjelas maksud saya :
Ini jendela awal KTurtle yang terbagi dua : Code dan Visual
Salah satu hasil kode Logo (bahasa yang dipakai oleh KTurtle)
Yang nyata saya amati, adalah beberapa pngembangan aspek berikut ini :
Saya sangat tertarik u/ mmformulasikan ide ini.
Smoga bermanfaat,
dan saya senang kalau ada yang mau bekerjasama mengembangkan ini
Salam hormat,
Eko SW
NB :
- Kemampuan Imajinasi siswa yang trangsang dibarengi dengan kemampuannya menjalankan kodenya di dalam kepalanya, u/ kemudian menuangkannya dalam kode Logo
- Kemampuan debugging siswa di dapat dengan mengatur2 tingkat Execution Speed, dan memperhatikan perubahan Visual dengan respek pada Kode
- Pemahaman yang baik pada konsep variabel dan operasi srta juga method.
- Siswa sudah bisa memahami Modularitas. Saya perintahkan Dik Wawan membuat Huruf T dengan kode, dan stelah saya tanya bagaimana kalau pingin membuat dua huruf T? Maka stelah dijawab : Kopi Paste mas! Dan saya perintahkan melalukan itu. Stelah saya tanya lagi : kalau 5 huruf T? Ya, Kopi Paste lagi Mas. Hehehe, ya sudah, kemudian saya ajarkan perintah learn yang mirip dengan fungsi/method/subrutin pada bahasa pmrograman lain.
Saya sangat tertarik u/ mmformulasikan ide ini.
Smoga bermanfaat,
dan saya senang kalau ada yang mau bekerjasama mengembangkan ini
Salam hormat,
Eko SW
NB :
- Anda hanya harus sabar dan menikmati proses perubahan berpikir siswa didik.
- Menyengkan sekali bisa mengubah orang.... ^_^
No comments:
Post a Comment