Wednesday, April 14, 2010

Ginga of Capoeira : Mempersiapkan Mati dalam Keadaan Sehat Wal 'Afiat



Ginga

(link ini bukan ttg martial arts-nya Capoeira lho. Malah ttg teknologi komunikasi. Hee...)

Saya berkali2 menekankan, bahwa hakikat kehidupan adalah kematian. Kematian jangan ditakuti, karena itu berarti ketakutan yang sia-sia. Jangan juga diabaikan, karena itu berarti kemasabodohan yang tidak bijaksana. Mempersiapkan kematian bisa dengan paradigma after life, namun juga bisa dengan paradigma before death.

Mari berpikir tentang before death... :)

Tubuh meluruh (decay), kalau tidak dijaga. Perut yang dulunya super seksi (saya lho, dulu..hihi), kalau ga dijaga, bisa melar kemana-mana deh. Dari jaman SMA, saya sudah alergi banget sama perut yang lebih maju dari dada (buncit maxutnya). Dan konsisten ikut fitness, pushup, shitup dan bersepeda kemana-mana (jaman gitu saya jg ga boleh naik motor sama SMA 3 Denpasar sih). Hasilnya? Wow, perut seperti tercetak gitu deh.

Tapi sekarang....Huaaaaa, ummi sering nertawain, "Kau dah mirip suami2 lain". Ga mauuuu. Hehe. Nah, saya terinspirasi salah satu siswa bimbingan yang seneng juga perkara2 body building gitu. Dan, ... jadilah!

Belum2, belum daftar ke Gym tertentu. Karena, dari salah satu siswa yang lain, saya dapat salinan file2 tutorial Mastering Capoeira. Wuuuih, ini yang dari dulu saya inginkan. Dan, ... Maestre FLV menjadi guru saya. Hihi.

Hubungannya dengan kematian? Sederhana. Saya ingin mati tanpa sakit yg kronis2. Teringat pernah menengok ayah dari suaminya ponakan istri : kena gagal ginjal + diabetes melitus, yang mengharuskannya dipasang mesin untuk cuci darah sendiri. Keterbatasan hidupnya saya rasa sangat berat : sehari tidak boleh minum lebih dari setengah gelas kecil air putih. Kalau lebih? Sesek nafas. Haduuuh, biar kata punya tiga BMW, ga ada artinya sama sekali kalau minum air putih aja cuma bisa segitu.

Ginga? Ginga adalah gerakan dasar Capoeira, yang kalau dilatih setiap hari, maka (menurut analisa ngasal saya) sabuk lemak di sekitar pinggang pasti akan hilang. Coba aja amati pinggang Capoerista : asyik deh, ga ada deh yang bersabuk lemak. Nah, coba amati pinggang bos/direktur Anda : kudunya ga seksi, karena ada sabuk lemak yang ga asyik dilihat. Hihi, saya memang rada rasis sama orang2 kantoran. :)) Piiiis....

So, mari menjaga kesehatan dan olah tubuh, agar saat mati nanti, yang memandikan Anda (jika Anda Muslim) atau yang mengkremasi Anda (jika Anda Hindu) dan atau yang merias Anda (jika Anda Kristen) akan berkata : "Wah, mayat ini sehat sekali. Semua kondisinya fit, ya kecuali dia sudah mati sih...". Hehehe..

Semoga bermanfaat!
NB :
  • Hakikat hidup adalah menghadapi kematian
  • Allah menciptakan kehidupan dan kematian untuk melihat siapa yang lebih baik amalnya.
  • Mareeee.... :p

4 comments:

Arif Isnaeni said...

dulu para sahabat nabi juga ahli bela diri, ilmu gulat (Umar), pedang (Khalid)..dll...

Tapi tidak bernama bela diri xxxx

Eko said...

ooooke.... :)
tp menamakannya bukan bid'ah ya? :D
piiis

Tika Gartika Mustikarani said...

setujuuu.... capoeira adalah salah satu sarana menjaga kesehatan yang FUN! mengutip kata salah satu pelatih saya, everyday is capoeira day! ;)

Eko SW said...

@tika
Setujuh! ^^
benar2 FUN si Capo. Plus, setelah latihan nafas jadi luega banget. karena gerakan kayang2 yg extrem2 gt deh.

Salve!