Thursday, October 22, 2009

Memimpikan, Merencanakan dan Mengatur Usaha di Quadrant III serta Sedikit Aspek Quadrant IV


Jelas, di dunia ini, kalau dalam tataran perspektif akan sesuatu hal, maka tidak ada kebenaran absolut, yang hanya terjadi kalau satu atau beberapa kriteria dipergunakan untuk melihat melalui perspektif tersebut.

Saya berbicara tentang jenjang Kesempurnaan Aktivitas Hidup yang dimodelkan oleh Robert T Kiyosaki dengan The Four Quadrant-nya. Melompat dari Quadrant yang lebih kecil, ke Quadrant yang lebih besar, benar-benar bukan hal yang ringan dan bisa dilakukan dalam sekejap. Beberapa tahun yang dibutuhkan. Saya baru berada dalam Tahun Kedua kehidupan sebagai Self-Employee, dan menurut saya, saya baru bisa berada di Quadrant III dalam Tahun Ketiga. Nah, ini lah rencana ke depan tersebut (Saya sharekan dengan Harapan ada yang terinspirasi dan termotivasi) , beberapa sudah saya revisi namun tetap saya sertakan, agar ada yang bisa mengambil pelajaran :
  1. Berinvestasi kepada suatu usaha/institusi, yang akan memberikan fix income sebesar sekian persen (5% untuk kasus Brother Cells), dari modal yang kita tanam.
    Sampai beberapa lama, opsi ini tak tergantikan. Sampai saya melihat suatu tawaran akan model franchise, yang lebih mudah dikontrol dan dipantau kemajuannya. Ini dimulai dari share seorang Dosen ITS (hehe) yang mengambil waralaba Rental DVD Original. Wah, ... menarik sekali. Beliau juga sampaikan, bahwa model investasi ini beresiko. Coba lihat komentar berikut pada artikel saya terdahulu : http://tinyurl.com/swdev-brother-ambruk. Sehingga ide ini saya coret dari daftar yang mungkin dilakukan.
  2. Mengambil salah satu franchise yang ditawarkan di Jogja, dan menjalankannya dengan mengambil pekerja.
    Hm, saya mencoba mendekati franchise yang ditawarkan oleh dejamur (8 juta), dan setelah datang ke pameran franchise beberapa hari lalu di Gedung Mandala Wanitatama, maka opsi tersebut bertambah. Senang sekali melihat inovasi2 tersebut. Yang saya cermati, adalah Franchise Ayam Tulang Lunak (7 juta) dan Dawet 71 (3,5 juta). Tidak mahal-mahal kan? Memang untuk skala 7 juta ke atas, (saat ini) saya agak berpikir untuk mengumpulkan modalnya. Namun yang paling gampang adalah ini : begitu Vixion lunas, Mei insya Allah, maka BPKB-nya dijaminkan (di Bank atau lembaga pendanaan lainnya), dan uangnya dipergunakan untuk mengambil salah satu Waralaba tersebut. Dan, setiap bulan, uang Net Profitnya, utamanya tidak dipakai untuk konsumsi, namun dipergunakan untuk pembayaran kewajiban angsuran. Artinya, 6 bulan, tidak usah berpikir tentang profit dari hasil franchise tersebut.
  3. Namun, ada peluang yang bisa lebih berkah ketimbang sekedar mengambil franchise tersebut. Ini dia : danai satu pengusaha yang berbakat dan sedang mencari modal. Saya didatangi seorang teman yang bekerja di Pabrik Roti Muntilan, Magelang. Setelah saya tanya2, kenapa tidak membuka usaha sendiri? Maka dijawab (klise ya) : modal. Nah, ini yang saya maksudkan. Investasi untuk Franchise, bisa dialihkan ke pembiayaan modal untuk teman saya tersebut, tentu dengan kesepakatan awal, saya mendapat komisi persentase bulanan dari net profit yang di dapat. Angka 40% saya rasa baik, karena sebagai pekerja, beliau harus diutamakan penghasilannya.
  4. Investasi Tanah Sawah.
    Nah, ini ... ^^, saya rasa tidak dalam 1-2 tahun ini. Mungkin 3-4 tahun lagi. Beli tanah, tidak untuk didirikan rumah, namun diserahkan ke Petani (mungkin lebih baik kerabat sendiri). Atau, seperti yang teman Baker tersebut sampaikan, : "Kenapa tidak langsung saja Kebun Karet di Luar pulau Jawa?".
    hehehe. indah sekali. Tapi, itu 3-4 tahun ya, insya Allah
Semoga bermanfaat!

Eko SW
NB:
  • Kita harus berani mengambil resiko, itu kuncinya!!!

No comments: