Nah, lho? Akhirnya kami malah punya mobil????
Padahal baik saya dan istri sama2 tidak merencanakan memiliki mobil sebagai salah satu kemapanan kehidupan. Yang terbayang hanya mengajukan KPR. Paradigma kami saat itu, memiliki mobil adalah suatu kemewahan yang berlebihan, bukan kebutuhan dalam berkehidupan. Segera paradigma kami berubah…
Secara kasat mata/pendengaran, kami sering denger Al-Fath berdoa, “Ya Awoh, Afat minta mobin ya Awoh”. Siapa saja yang denger takjub mendengar doa anak kami ini. Doanya sehabis wudhu, sholat atau pas lagi main2 ya itu, selain, “Ya Awoh, Afat minta umah ya Awoh”, juga, “Ya Awoh, Afat minta awah ya Awoh”. Hehe, jadi Al-Fath ini mintanya semua ke Alloh : Mobil, Rumah dan Sawah. Hadeuh, kami sebagai orang tua, jadi seneng duonx….
Dan, kemudian setelah berpikir masak2, ikut2an lah saya berdoa spt itu , dan mengatur rencana. Karena tidak mudah :
- Untuk suatu kemapanan, kemungkinan terbesar setelah memiliki kendaraan yang cukup (misalnya sepeda motor), Anda akan langsung memikirkan KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Nah, itulah juga yang awalnya saya pikirkan. Pun juga sudah membayar DP di konsultan KPR.
- Namun DP itu kemudian saya batalkan, karena ternyata kami jadi menikmati hidup di Jogja Selatan, setelah sebelumnya KPR tersebut di Jogja Utara. Dan rencana selanjutnya memulai rumah tidak dengan KPR, tapi dari pemilikan Tanah terlebih dahulu. Disini, pembiayaan syariah insya Allah akan sangat membantu
- Sembari kosong dari kewajiban kredit, akhirnya saya tersadar akan keharusan saya memiliki mobil. Alasannya sederhana : Al-Fath pernah sakit panas pilek tepat setelah selesai saya gonceng di tangki depan Vixion. “Wah, memang harus ada mobil ini. Nanti kalau dedek lahir, … gimana dong?”
Jujur, tidak mudah mencari mobil yang tepat. Limit pada budget menjadi alasan utamanya. Juga keawaman tentang mobil (yang segera sirna begitu Jurus Google diterapkan. Hehe). Namun, beberapa hambatan ekonomi ini, ternyata bisa mengantar ke suatu pemikiran dan tindakan bisnis yang sederhana saja, namun cukup prospektif :
- Dengan uang sebesar 10jt, kisaran mobil yang Anda dapatkan mungkin hanya bisa sebatas Toyota Corolla DX 80/81. Itu pun masih harus menambah dana sebesar 3-5jt lagi.
- Seorang teman di FB (makasiiiih sekali mas), menyarankan, “kalau budget di kisaran 15-20an jt, bisa dipertimbangkan Mazda MR / Vantrend. Dapat di keluaran 90-an, tidak selawas DX”.
- Setelah berburu kurang lebih 1.5bulan, akhirnya kami dapatkan juga mobil ini : Mazda Vantrend 95, warna Biru Metallic. Sederhana saja : silahkan cermati iklan KR harian di bagian mobil. Cari merk mobil yang Anda incar. Telpon, datangi dan kalau suka, silahkan bernegosiasi. Dari harga 32.5juta yang ditawarkan, saya dapat di harga 30jt. Alhamdulillah. Smg sama2 memuaskan.
- Tidak, saya tidak membeli secara kas. Dengan DP 10jt, sisanya saya meminta bantuan pihak Leasing, OttoCar, beralamat di Cassa Grande Jogjakarta. Berminat atau sekedar mencari informasi? Silahkan kontak Mas Taufik : 081 226 015 99. Dengan tenor 35 bulan, maka per bulan saya berkewajiban membayar angsuran 820rb.
- Mau tau langkah selanjutnya? Saya ringkas saja : hubungi teman yang memiliki SIM A dan tawarkan menjadi instruktur kursus mengemudi, pasang iklan kursus mengemudi di KR dan tawarkan dengan harga miring (untuk membuka pasar dan perkenalan saja).
- Perkiraan omzet? 2jt-an
Semoga bermanfaat!
“Senang ya kak…”.
Kata Al-Fath, “Kakak eneeeng eai. Sekarang afat udah punya mobin, berarti tinggal umah. Ya Awoh, Afat minta umah ya Awoh”
Kata Al-Fath, “Kakak eneeeng eai. Sekarang afat udah punya mobin, berarti tinggal umah. Ya Awoh, Afat minta umah ya Awoh”
Hahaha. Orang tua mana yang ga senang Kak
NB:
- Sebenarnya urusan Leasing baru rampung Selasa besok, tapi karena Minggu Malam istri sudah kontraksi2, Bapak pemilik mobil ini segera saya hubungi : dan malam itu langsung diantar.
- Sesungguhnya saya baru punya pengalaman 1jam mengemudi (baru di materi kopling, berhenti dan maju. Gitu aja loh), tapi karena Prinsip Suami Siaga, saya jadi langsung nekat mengambil latihan sendiri malam-malam. Satu lap saja. Dari rumah ke Bu Bidan. Kqkqkqkq. Jangan ditanya lagi tegangnya saya setelah latihan selesai.
- Huf, bismillah. Mo ganti Oli, terus ke Markaz. Harus berani, meski jam terbang baru 3jam, langsung dipakai di jalan raya. Insya Allah sih, ga ada razia untuk mobil deh. Berdoa aja, “Subhanalladzi, sakhoro lana, hadzaa kunna lahu muqrinin, wa inna ilaa rabbina lamungqalibun..” Dijamin pulang dengan selamat
5 comments:
Mas eko...
Saya tidak heran, karena
Yg taklim fadhilah mobil alfath kan? secara tidak langsung dengan doa-doanya di atas, dalam hal ini yang kena efek taklim adalah ayahnya sendiri :)
Sudah mahfum siapa saja jika istiqomah
- Taklim fadhilah amal akan kuat beramal
- Taklim fadhilah mobil akan kuat bermobil
jadi bagaimanapun tetap terbukti bahwa taklim rumah/masjid menjadi asbab taufik Allah diturunkan.
apalagi kalau taklim dengan adab2 taklim (duduk iftiroshy dsb.)
alfath doanya pakai adab2 pasti ya? kok langsung makbul. :)
besok taklimnya yang ditambah fadhilah amal sholihnya ya? karena kalau masalah "fadhilah dunia" tidak ditaklimkan saja kita semua sudah di taklimkan anak dan istri kita dirumah secara otomatis, belum lagi kalau ada TV.
btw , mobilnya kemarin langsung dirayen buat takazah nganter jamaah ke musyawarah jateng ya?
Top..
^_^\
sip deh....selamat ya mas...
@pasti nurdan deh :D
kemarin ga berani ke sragen, baru aja ngemudi sekitar 4 jam itu. kemarin nganter jamaah ke pakem, jamaah u/ pengungsi merapi. sukses ditolak :p
@mas edy
makasih mas :)
terinspirais mas edy jg ini
maaf komennya saya moderasi, banyak spam siiih ^^
akhirnya....setelah cari info banting setir kanan dan kiri....tapi kenapa milih sedan mas....mini Bus lebih bagus.....tapi keren deh.....
nah itu dik
kalau minibus jelas lebih lega ya
tapi masalahnya, dari aku kecil di bali, kan naik angkot tuh. ya, di Bali, angkotnya jenis carry gitu....
jadi image di hatiku, kalau jenis carry, angkot deh :p
vantrend nih dari depan memang sedang, tapi coba dari samping .. jenis minibus loh
di stnk aja minibus dia. asyik :p
Post a Comment